Blog

Sejarah Sablon Manual

Sejarah Sablon Manual

 

SEJARAH SABLON MANUAL

 

Hai Brothers Semua

Gimana nih kabarnya mas? Semoga kita selalu dalam lindungan-Nya ya…aamiin. Iya mas kita saling mendoakan dari jauh aja ya. Kali ini mimin mau shering nih tentang masa lalu. Hah, gunanya apa dong min buat kita? waduh mas, masalalu ini akan menambah wawasan kita tentunya. Eitsss ini bukan masalalu mimin ya mas, yang kelam karena mantan. Masalalu yang  akan mimin bahas adalah sejarah sablon nih mas.

Mimin mau tanya nih mas. Kapan dan darimana sih kalian belajar sablon? Belajar dari orang tua min. nah kalau orang tua kalian belajar dari mana mas? Dari kakek nenek min. waduh nanti kakek nenek belajar dari buyut ya mas, Panjang dong kaya tali silaturahmi kita. Nah kalau kita tarik kebelakang setelah kakek nenek buyut itu akan sangat rumit dan akan membuat kita pusing hehe. Untuk membantu meredakan kepusingan kalian mimin akan membahas tentang sejarah sablon manual nih mas. Mulai dari kapan, dimana dan siapa sih yang menemukan sablon. Oke cekidott ajaa

 

Tehnik sejarah sablon pertama kali ditemukan di China, pada zaman Dinasti Song (960-1279 M). kemudian beberapa negara Asia seperti Jepang dan lainnya mengadopsi metode cetak baju kaos ini dan mengembangkannya dengan tehnik sablon atau cetak lain.

 

Cetak sablon telah lama dikenal dan digunakan oleh bangsa jepang sejak tahun 1664, abad ke 17, ketika itu Yujensai Miyasaki dan Zisukeo mengembangkannya dengan mengablon kain kimono beraneka motif. Penyablonan kimono dilatarbelakangi oleh kaisar yang melarang menggunakan kimono bertulisan tangan. Pasalnya, kaisar sangat prihatin dengan karena harga kimono motif tulisan tangan yang beredar di pasar. Dengan keluarnya kebijakan tersebut dapat ditekan, dan kimono motif sablon mulia banyak di gunakan oleh masyarakat jepang.

 

Pada tahun 1907, seorang pria berkebangsaan Inggris, Samuel Simon mengenalkan tehnik sablon menggunakan Chiffon sebagai pola (form) untuk mencetak. Chiffon merupakan bahan rajut yang terbuat dari gasa atau kain saring. Gambar yng tercetak akan mengikuti pola gambar yang ada pada kain gasa. Itu sebabnya tehnik ini dikenal dengan sebutan Silk Screen Printing yang berarti mencetak dengan menggunakan kain sutra.

 

Pada tahun 1960, seorang wirausahawan sekaligus seniman dari Amerika bernama Michael Vasilantone, mengembangkan suatu mesin sablon rotary untuk lebih dari satu warna serta mematenkannya. Mesin penyablonan tersebut pada awalnya diproduksi untuk mencetak logo pada club bowling. Namun pada akhirnya lebih dikembangkan lagi sebagai suatu solusi baru dalam sejarah sablon untuk mencetak kaos satu hari jadi.

Paten yang diajukan oleh Vasilantone tidak membutuhkan waktu yang lama. Dalam kurun waktu kurang dari 5 tahun, mesin sablon model rotary ala Vasilantone ini akhirnya dikenal oleh berbagai pengusaha di Amerika. Tak hanya itu, mesin sablon baju kaos tersebut pun menjadi salah satu mesin paling popular dalam dunia industry penyablonan hingga kini.

 

Sekarang lebih dari 50% kegiatan percetakan sablon kaos di Amerika Serikat dan seluruh dunia menggunakan tehnik sablon baju kaos ala Vasilantone. Kemudian pada tahun 1967 Vasilantone mematenkan mesin sablon kaos rotary-nya.

 

Hak paten dunia pun muncul atas Namanya dengan nomor 3.427.964 pada tanggal 18 Februari 1969. Pada bulan Juni 1986, Marc Tartaglia, Marc Tartaglia Jr, Michael Tartaglia berhasil menciptakan peralatan sablon kaos yang didaftarkan hak patennya.

 

Mereka mematenkan sistem sablon separasi yang membuat desain full warna bisa disablon dan diaplikasikan pada beberapa kain atau lembaran bahan kain melalui media printer screen yang terbuat dari jala sutra.

 

Kini, teknologi sejarah sablon sangat umum dipakai dalam berbagai industry yang volume produksinya tinggi seperti poster dan display untuk iklan. Biasanya, untuk tehnik sejarah sablon dengan hasil full color bisa dibuat dengan sablon CMYK (Cryan, Magenta, Yellow, and Black (‘Key)).

 

Wah ternyata udah lama ya dari pertama kali sablon manual lahir dan sekarang udah abad 21, berarti sablon manual udah berusia sekitar 500 tahun. Nah kalian udah berapa lama mas berada dalam dunia persablonan?

 

Selesai sudah cerita masalalunya mas, semoga dapat memberi manfaat untuk kita semua. Sampai jumpa di artikel selanjutnya mas. bye bye