Berqurban Disaat Pandemi
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatu
Masyaallah tidak terasa ya bulan dzulhijah sudah mulai kita masuki, bulan dimana kaum muslimin melaksanakan ibadah haji. Yang mana kita pun dianjurkan memperbanyak ibadah di 10 hari pertama bulan dzulhijah, dan merayakan Hari Raya Idul Adha.
Sahabat dermawan sekalian, mendekati hari raya Idul Adha pastinya tidak terlepas dari ibadah berqurban. Qurban itu menyembelih hewan ternak untuk mendekatkan diri kepada allah subhanahu wata’aala. Seperti yang terkandung dalam
QS. Al-Kautsar ayat 2:
??????? ????????? ?????????
Artinya: “Maka kerjakanlah shalat karena Tuhanmu, dan berkurbanlah (sebagai ibadah dan mendekatkan diri kepada Allah).”
QS. Al-Hajj ayat 34 yang berbunyi:
????????? ??????? ????????? ????????? ???????????? ????? ??????? ????? ??? ?????????? ???? ????????? ?????????? ???????????? ?????? ??????? ?????? ?????????? ????????? ??????????????
Artinya: “Dan bagi tiap-tiap umat telah kami syariatkan penyembelihan (qurban) supaya mereka menyebut nama Allah terhadap binatang ternak yang telah direzekikan Allah kepada mereka, maka Tuhanmu ialah Tuhan yang Maha Esa, karena itu berserahdirilah kamu kepada-Nya, dan berilah kabar gembira pada orang-orang yang tunduk (patuh) pada Allah.”
Namun, qurban ditengah guncangan ekonomi akibat pandemi ini akankah sama dengan tahun sebelumnya?
Mungkin bisa iya mungkin bisa tidak karena kita yang menjadi kuncinya. Akankah kita masih mau mengikhlaskan tabungan kita untuk berqurban, berbagi daging kepada saudara kita dipelosok yang tak pernah makan daging selain di hari raya idul adha?
Sejenak kita Kembali teladani kisah Nabi Ibrahim as dan Nabi Ismail as. Nabi ibrahim as mengajarkan kepada kita bahwa cinta kepada allah harus diletakkan diatas cinta cinta kepada selan allah. Itulah kunci keberkahan, kebaikan dan kebahagiaan hidup di dunia dan diakhirat. Ketika allah mengganti nabi ismail yang hendak disembelih itu dengan seekor domba. Allah hendak memberi pelajaran penting bahwa yang harus dibunuh itu bukan manusia, tapi sifat kebinatangan yang ada pada diri manusia
Ya tentu, kita akan tetap berqurban ditengah pandemi, ditengah gejolak ekonomi, karena kita yakin Allah akan ganti.
"Dan barang apa saja yang kamu nafkahkan, maka Allah akan menggantinya dan Dia-lah Pemberi rezeki yang sebaik-baiknya." (QS. Saba’: 39)
Poin keikhlasan menjadi landasan perintah berkurban terkait dengan kondisi pandemi saat ini karena masyarakat sedang dalam ekonomi ambruk, nafkah kian sulit dicari, kebutuhan sehari-hari sulit dipenuhi. Namun bila mengambil pelajaran dari ketauhidan Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail, Allah selalu memberikan hikmah bagi yang mematuhi syariatNya.
Namun menunaikan qurban ditengah situasi pandemi yang tentunya masih membayangi kita semua. Alangkah baiknya berqurban tetap mematuhi protokol kesehatan sebagai upaya kita untuk membentengi diri dari penularan virus covid 19.
Semoga Allah menerima qurban kita dan moment Idul Adha kali ini menjadi pembuka keberkahan ditengah wabah yang kini melanda. Serta bisa menjadi momen bagi para muslim untuk berbagi rejeki dengan saudara seiman
Yuk berqurban terbaik walau dalam masa yang sulit. Qurban berkah, akhiri wabah.
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh