Blog

Sepenggal kisah dari ENOL

Sepenggal kisah dari ENOL

Assalamu'alaikum Wr. Wb

Ada yang bertanya kenapa saya harus menyablon? atau memproduksi alat sablon? apa yang bisa kamu dapatkan ketika kamu bisnis di dunia sablon?

ada pula yang mengatakan "dengan ijazah S.Kom saya dapat menemukan pekerjaan yang jauh lebih baik(gaji tinggi)"

|| inilah kisahku ||

gambar di sebelah atas adalah perjuangan pahit manis saat memulai. gambar di bawah adalah seberapa banyak hal yang telah kita bagikan dan bermanfaat bagi orang lain

Bermula dari kebutuhan untuk menyambung hidup seorang mahasiswa yang sedang menunggu kelulusan, saya mencoba untuk membuka usaha sablon kecil-kecilan dengan target sablon satuan. saat itu saya sama sekali belum tahu menahu mengenai ilmu sablon manual, alat dan bahanya.

Bermodalkan dari kemauan dan tekad akhirnya saya berinisiatif untuk mengajak kawan sedesa saya untuk memulai usaha sablon hanya di garasi rumah saya, dengan modal uang tabungan saya sekitar Rp. 600rb hanya cukup untuk membeli besi siku berlubang 4lonjor, baut, hardboard, screen, rakel, obat afdruk dan pasta rubber setengah kilo akhirnya saya memulainya. Saya merakit sendiri meja sablon saya yang seadanya dan mencoba berkali-kali mengafdruk dengan sinar matahari tetap saja gagal, akhirnya saya bersilaturahim ke kakak saya, yang mempunyai usaha percetakan, akhirnya dari sana saya diajarkan bagaimana cara mengafdruk pada screen, walaupun beliau basicnya sablon plastik.

Beranjak dari situ, saya mencoba untuk mencari orderan dengan membuka jasa sablon di FJB/group FB/relasi yang saya punyai, tapi apa daya tidak ada satupun orderan yang masuk. Akhirnya pada satu waktu ada kawan sablon saya yang mempunyai alat bantu sablon yaitu Frame presisi, terlebih sebelum itu saya mencoba sablon dengan teknik todong masih saja selalu gagal, karenanya saya berpikiran siapa tahu, kalo saya menggunakan alat bantu Frame Presisi sablonan saya setidaknya akan sedikit lebih baik.

Akhirnya saya meminjam frame kawan saya untuk saya buat duplikatnya, saya bawa frame kawan saya ke seluruh tukang alumunium di jogja, ttpi tidak ada satupun yang mau untuk membuatkanya, dari situlah saya mencoba membuat frame presisi sendiri, saya beli alumunium lonjoran lalu saya potong sendiri dengan gergaji tangan, saya bawa ke bengkel saudara saya untuk dirakit, tapi karena saudara sendiri, akhirnya saya diminta untuk merakit sendiri dengan alat yang ada disana. Singkat cerita saya dapat membuat 2set Rangka Frame Presisi tanpa noken cowok dan screen locknya. Dari 2frame presisi tadi 1 saya gunakan dan yang 1 saya taruh digarasi.

Nah, Seketika saya berpikiran, kenapa tidak saya coba jual saja frame presisi saya yang masih nganggur ini. Akhirnya saya dapat menjual frame presisi saya tadi,  dan bermula dari sini, bisnis perlengkapan sablon saya dimulai.

Pagi-Siang saya menyelesaikan pekerjaan design web dan lain-lain, sore hingga pukul 11 malam saya mulai bereksplorasi di dunia sablon. dan itu terus berlangsung hingga 1 minggu, hingga saya di tegur oleh tetangga sebelah saya. sehingga waktu produksi alat sablon mulai dari siang hingga bada isya.

pekerjaan yang saya lakukan saat itu adalah nukang antara lain, potong alumunium lonjoran, potong papan, cetak dan menghaluskan noken dan itu semua saya lakukan dengan manual, belum sanggup membeli mesin/alat bantu produksi.

Alhamdulillah selama 12 bulan ini, terhitung Maret 2014 saya masih dapat terus mengembangkan ilmu pengetahuan sablon saya, dan pengetahuan tentang alat-alat sablon sehingga tidak hanya saya dapat membuat alat sablon, tetapi saya dapat menguji baik buruknya alat sablon yang saya produksi.

lalu jika saat ini ditanya apa yang saya dapatkan?

alhamdulillah, di usia saya saat ini, saya dapat berkenalan dengan kawan2 pengusaha hebat di seluruh nusantara, saya dapat mandiri membiayai kuliah pascasarjana di sekolah tinggi di jogja, dan setidaknya Superteam ENOL yang saya banggakan dapat hidup dan menghidupi diri sendiri dengan usaha kecil2an seperti ini.

// semua ini tentu saja tidak saya dapatkan dengan mudah, butuh perjuangan keras, resiko, dan pilihan2 sulit yang harus diambil.

// Jangan memaksakan diri, kita bukan Superman, tetapi bentuklah team yang solid, konsisten, dan ikhlas bekerja, maka kita akan menjadi SUPERTEAM

// jangan pernah tanyakan ke diri kita, berapa banyak yang sudah kita dapatkan. Tetapi tanyakan kepada diri kita, berapa banyak hal yang telah kita berikan dan bermanfaat bagi orang lain.

// Jangan paksakan diri kita untuk bekerja mencari uang, tetapi paksakan diri kita untuk berkembang jauh lebih baik dan berguna bagi orang lain

Faiz Muhammad 

 

Wassalamu'alaikum Wr.Wb